Meningkatnya semangat, penglihatan menjadi tajam, dan kemampuan menyelesaikan pekerjaan melebihi kebiasaan belum tentu merupakan gejala positif yang patut dia anggap gembira. Bisa jadi itu merupakan energi yang berlebihan karena gugup- tahapan stres paling ringan. "Tahapan ini biasanya menyenangkan, orang lalu bertambah semangat. Tanpa disadari, sebenarnya cadangan energi nya sedang menipis." karena terpengaruhi dengan semangat tersebut.
Stres dan Libido
Stres dibagi menjadi enam tahapan yang menjadi derajat yang makin berat. Setelah periode yang "menyenangkan" pada tahap pertama, penderita kemudian merasa letih karena cadangan tenaga tak cukup lagi sepanjang hari sehingga timbul gangguan di pencernaan, ketegangan di punggung dan tengkuk, tidak santai, dan gangguan tidur. Pada tahap keenam, banyak penderita terpaksa dibawa ke ruang gawat darurat. Gejala tahap keenam ini antara lain, jantung berdebar amat keras, nafas sesak, badan gemetar, tubuh dingin, keringat bercucuran, dan penderita seakan memiliki tenaga untuk melakukan hal-hal yang ringan sekalipun. Orang yang mengalami stres, tubuhnya akan menunjukan gejala-gejala seperti mulut terasa kering dan sulit menelan, mata terasa kabur dan daya pikir hilang, rambut rontok, atau memutih, keringat berlebihan, kulit berubah, pernapasan terganggu, denyut lambung berubah, mual pada lambung, kadar gula darah meninggi, sering buang air kecil, dan sebagainya. Dorongan seks atau
Libido amat dipengaruhi oleh kondisi mental-emosional seseorang. "Kalau reaksi yang anda alami itu berupa ketegangan atau kecemasan, maka biasanya
Libido anda naik lebih dari biasanya. Hal ini belum tentu menyenangkan, " sebaliknya, bila stres itu membuat depresi maka libido akan menurun sehingga frekuensi
senggama juga berkurang . "
Kegairahan seks yang menurun salah-salah bisa menimbulkan prasangka yang bukan-bukan dari pasangan anda.
Manajemen Stres
Stres merupakan konsekuensi dari pola/gaya hidup manusia modern dan masyarakat industri. Karena itu yang penting bagi kita sekarang adalah mengelola hidup dengan stres tanpa harus mengalami distres. Pentingnya peran suami atau istri yang salah satu pasangannya sedang mengalami stres, disamping tenaga profesional seperti dokter dan psikiater, istri atau suami merupakan orang terdekat yang paling tahu perkembangan sekecil apapun yang terjadi pada pasangannya. istri atau suami yang pasangannya menderita stres hendaknya mau mendengar keluhan dan berbagi perasaan (
sharing), mau membantu meringankan beban, dan mau memberi perhatian (
caring)